Artikel Konservasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Berita Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Bunga Edelweis Bunga Abadi Puncak Gunung Pangrango

Bunga Edelweis Bunga Abadi Puncak Gunung Pangrango

Bunga Edelweis menjadi pesona alam yang memukau di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Tumbuhan endemik ini hanya berkembang pada ketinggian 1800-3000 meter di atas permukaan laut. Para pendaki sering menjumpai keindahan alamiah ini di Alun-alun Suryakencana dan Lembah Mandalawangi.

Anaphalis javanica atau edelweis jawa merupakan spesies tumbuhan berbunga asli Indonesia. Habitat utamanya tersebar di wilayah pegunungan Jawa, Sumatra selatan, Sulawesi selatan, dan Lombok. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2020, edelweis termasuk tumbuhan dilindungi undang-undang.

Karakteristik unik bunga edelweis terletak pada kemampuan bertahan lama setelah mekar. Julukan “bunga abadi” berasal dari daya tahan mahkotanya yang tidak mudah layu. Pertumbuhan optimal memerlukan sinar matahari penuh dengan waktu mekar sangat lama. Masa berbunga biasanya terjadi antara April hingga Agustus setiap tahunnya.

Edelweis merupakan tumbuhan pionir tanah vulkanik yang tumbuh di daerah terbuka pegunungan. Kondisi lingkungan ekstrem menjadikan populasinya terbatas dan rentan gangguan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menetapkan sanksi denda hingga 100 juta rupiah bagi pelanggar yang memetik tanpa izin.

Upaya konservasi terus dilakukan pihak pengelola untuk melestarikan keberadaan bunga edelweis. Program demplot dan monitoring populasi menjadi strategi utama melindungi spesies langka ini. Pengunjung dapat menyaksikan keindahan alami melalui jalur resmi pendakian Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dengan tetap menjaga kelestariannya.

Keberadaan edelweis memberikan nilai ekologis tinggi bagi ekosistem pegunungan. Tumbuhan ini berperan penting dalam mencegah erosi tanah dan menjaga keseimbangan lingkungan alami.

Baca Artikel Lainnya