Sebagai kawasan konservasi strategis, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango terus berinovasi menghadapi tantangan masa depan. Dengan luas 24.270 hektar, kawasan ini melindungi 870 spesies tumbuhan berbunga yang tersebar di berbagai zona ketinggian. Oleh karena itu, kami mengembangkan sistem monitoring digital berbasis teknologi drone dan sensor IoT.
Kawasan TNGGP memiliki zona vegetasi unik mulai dari ketinggian 700 hingga 3.023 meter. Zona submontana sampai subalpine menjadi habitat bagi 200 spesies anggrek endemik yang sangat berharga. Melalui program restorasi habitat, kami fokus memelihara koridor biologis untuk mendukung migrasi fauna langka.
Morfologi vulkanik dengan dua puncak utama Gede dan Pangrango menghasilkan sistem mata air vital. Air dari pegunungan ini mengalir melalui tiga daerah aliran sungai menuju Laut Jawa. Sistem hidrologi ini sangat penting karena menyuplai kebutuhan air 15 juta penduduk di DKI Jakarta.
Pengembangan ekowisata berkelanjutan menjadi kunci masa depan TNGGP dalam mengedukasi masyarakat tentang keanekaragaman hayati. Empat zona vegetasi berbeda di kawasan ini akan dijadikan laboratorium alam terbuka untuk penelitian ekologi. Selain itu, program edukasi terintegrasi kami targetkan untuk meningkatkan kesadaran konservasi melalui pengalaman langsung di ekosistem hutan hujan tropis pegunungan.